Thursday, January 24, 2013

Cuti Bersama?


Gambar Ilustrasi: Internet
“Alhamdulillah, pekan ini ada cuti bersama..” seru salah seorang kawan kami kesenangan.
Kamipun tersenyum senang, siapakah yang takkan senang jika dapat cuti bersama lagi? Namun kawan kami yang lain mengernyitkan keningnya. Kamipun heran “Masih ada juga rupanya orang yang tak senang jika dapat jatah libur..” seru kami dalam hati.
Kemudian dengan muka masam kawan kami itupun berujar “Mana ada cuti bersama, hari Jum’at pegawai tetap wajib masuk. Tak masuk dapat hukum dari negara..!”
Kamipun terdiam dibuatnya. Mana boleh tak ada cuti bersama? Bukankah harinya terjepit? Bukankah pada hari Kamis tanggal 24 Januari esok merupakan peringatan Maulid Nabi Muhammad?
Akhirnya kawan kami yang tadinya telah senang hatinya karena menyangka Jum’at tanggal 25 Januari ini diliburkan oleh pemerintahpun bertanya dengan kesal “Hah.. kenapa pula? Bukankah pada hari Natal dan Tahun Baru yang dahulu dimana hari peringatannya juga menyebabkan terjepitnya hari Senin. Sehingga kemudian dijadikan cuti bersama. Sedangkan pada perayaan Maulid tidak? Kenapa engku?”
Gambar Ilustrasi:
http://komunitassain.blogspot.com/2012/03/sejarah-gerakan-yahudi-di-indonesia.html
Kawan kami yang sejak dari tadi telah bermuka masampun menjawab “Itulah yang membuat saya heran dan sedih. Ada apa dengan orang-orang yang mengendalikan negara ini? mereka fikir kita ini bodoh?!”
Kemudian diapun beralih menengok ke arah kami berdua, pandangan sedih, kesal, bercampur dengan marah. Mukanya masam, matanya memerah, hidungnya kembang kempis, ah.. tak usahlah terlalu teliti kami gambarkan. Tak elok dipandanglah pokoknya tuan.
Kemudian diapun berujar kepada kami “Katanya negara ini merupakan negara dengan umat Islam terbanyak di dunia? Katanya negara ini menghormati dan menghargai sesama? Katanya negara ini negara Pancasila?”

Saturday, January 19, 2013

Banjir & Bulan Madu Gubernur-Media



Genangan air di Bundaran Hotel Indonesia
(Salah Satu Icon Jakarta)
Ilustrasi Gambar: Internet
Banjir Jakarta, merupakan topik terhangat yang saat ini yang menjadi bahan perbincangan orang-orang. Ada apa dengan Jakarta? Masalah yang sama selalu terulang setiap tahun, terkadang hanya berlangsung singkat dan tidak begitu parah. Namun adakalanya berlangsung lama dan berlangsung cukup parah.
Seperti yang tengah terjadi saat ini, air menggenangi hampir sebagian besar Kota Jakarta. Biasanya hanya menyerang pemukiman pinggiran, orang-orang miskin dan kalangan kelas bawah lainnya. Namun tampaknya untuk kali ini Allah berlaku adil, semua mendapat jatah merata. Tidak hanya pemukiman kelas atas, melainkan juga pusat perkantoran elit, kantor pemerintahan, hingga ke jalan-jalan utama di Jakarta. Semuanya dibagia rata secara adil. Memang Allah itu Maha Adil.
Menarik menyimak penuturan Gubernur Jakarta beberapa hari yang lalu (kalau tak salah hari Rabu tanggal 16 Januari 2013) disaat beliau mengunjungi dan membagikan bantuan kepada para pengungsi korban banjir Jakarta. Menurut sang gubernur, banjir kali ini tidak separah tahun 2007. Memang banjir 2007 sampai saat itu tercatat sebagai banjir terparah yang diterima Jakarta. Hampir seluruh Jakarta digenangi air. Genangan air saat itu bahkan ada yang mencapai 4-6 m.
Namun apa daya berselang sehari selepas itu, Jakarta diguyur oleh hujan deras. Akibatnya debit air menjadi naik. Benarkah banjir kali ini tidak separah banjir yang terjadi pada tahun 2007? Atau bahkan lebih parah?

Tuesday, January 15, 2013

Pendapat Para Petinggi Perihal Kejahatan Kelamin




Gambar Ilustrasi: Republika
Adalah Muhammad Daming Sunusi, salah seorang calon Hakim Agung yang mengikuti fit & proper test di gedung DPR Senayan Jakarta yang mengeluarkan pernyataan “yang diperkosa dengan yang memperkosa, sama-sama menikmati. Jadi harus pikir-pikir terhadap hukuman mati..
Pernyataan ini dikeluarkan ketika menjawab pertanyaan dari  Andi Azhar, salah seorang anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional. Anggota DPR ini bertanya perihal pendapat Daming perihal hukuman mati terhadap para pemerkosa. Maka terlontarlah jawaban seperti di atas oleh calon Hakim Agung kita ini.
Namun ketika ditanya kembali oleh wartawan perihal pernyataannya tersebut, Daming Sunusi kemudian berdalih “Saya lihat kita terlalu tegang, supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar..
Pernyataan ini tentunya menuai munculnya beragam tanggapan, salah satunya dari salah satu anggota dewan dari Fraksi Partai Gerindra, Martin Hutabarat. Martin yang termasuk salah seorang yang menentang praktek hukuman mati ini menyesalkan pernyataan Daming. Baginya pemerkosa tidak seharusnya mendapat hukuman mati melainkan hukuman maksimal saja yakni berupa 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Monday, January 14, 2013

Krisi Listrik & Air Gaza



Gambar Ilustrasi: Internet
Tuan, masihkah tuan ingat dengan Gaza. Sebuah kawasan kecil di Timur Tengah yang selama ini selalu dengan sabar bertahan dari serangan dari Tentara Zionis Israel. Apakah didukung ataupun tidak, rakyat Gaza dan para pejuang mujahid mereka tetap berjuang berjihad di Jalan Allah, Alhamdulillah masih tetap bertahan. Bahkan Zionis menderita banyak kekalahan ketika memutuskan untuk mengirim pasukan mereka masuk ke Gaza.
Negeri kecil ini ternyata menyimpan banyak cerita. Tidak hanya kisah para mujahid yang menggetarkan hati dimana segala penderitaan yang selama ini kita keluhkan serasa kecil tak berarti jadinya. Diantara kisah yang menjadi santapan sehari-hari rakyat Gaza ialah masalah listrik dan air.
Bagaimanakah kisah mereka ini?
Pada masa sekarang listrik telah menjadi kebutuhan yang mendasar dan penting bagi kehidupan masyarakat di setiap belahan dunia. Setiap masyarakat yang telah tersentuh oleh modernitas sangat membutuhkan listrik sebagai penunjang aktivitas kehidupan mereka sehari-hari. Listrik adalah energi dasar yang sangat diperlukan dalam menggerakan setiap kehidupan.
Begitupulalah dengan Gaza, masyarakat di sana juga membutuhkan listrik dalam kehidupan mereka. Gaza memiliki satu pembangkit tenaga listrik yang mana hanya memenuhi sekitar 25% kebutuhan listrik penduduk Gaza. Pembangkit Listrik di Gaza hanya memproduksi 80 Megawat dari 300 Megawat yang dibutuhkan Gaza. Akibatnya di Gaza selalu terjadi pemadaman listrik bergilir, dimana hal ini menimbulkan masalah baru nantinya.
Sama dengan kejadian di Indonesia ketika pemadaman listrik bergilir sering terjadi beberapa tahun yang lalu. Dimana genset menjadi satu-satunya solusi yang diminati oleh sebagian penduduk yang beruang di negeri ini. Genset beragam ukuran dibeli sesuai dengan kemampuan. Begitupulalah dengan Gaza, genset menjadi solusi untuk permasalahan krisis listrik ini.
Namun muncul masalah baru, yakni terancamnya jiwa. Kenapa?

Sunday, January 13, 2013

Kearifan Lama

Gambar Ilustrasi: Internet

Sudah beberapa pekan ini tersiar kabar perihal pemerkosaan yang terjadi di beberapa wilayah di republik ini. Hal yang sama juga terjaid di India di akhir tahun 2012 kemarin, dimana hal tersebut mendapat perhatian yang cukup luas, tidak hanya di India akan tetapi juga dunia. Hal ini menyebabkan munculnya gerakan massa yang banyak dalam memprotes kejadian ini di India.
India selama ini memang dikenal sebagai negara patriakhis yang menyepelekan hak-hak kaum perempuan. Bagi sebagian besar keluarga di negara tersebut kaum perempuan hanya objek, memiliki banyak kewajiban kepada suami dan keluarga, serta lain sebagainya. Bahkan di salah satu kawasan di India, kaum perempuannya melakukan poliandri, bukan atas dasar persamaan hak bagi kaum perempuan melainkan karena ketiadaan perempuan yang cukup  pada kawasan tersebut untuk memenuhi hasrat setiap lelaki. Maka jadilah satu orang perempuan terkadang memiliki dua orang suami yang masih memiliki hubungan saudara (kakak-adik).
Pada kasus yang terjadi di republik ini, pemerkosaan terjadi di angkutan umum pada malam hari, atau oleh anggota keluarga, kerabat dekat, ataupun kenalan. Korban berjatuhan dari beragam usia dari yang masih kanak-kanak hingga dewasa. Begitu juga dengan pelakunya yang juga berasal dari beragam usia yakni dari anak-anak hingga dewasa.

Saturday, January 12, 2013

Slimnya Komposisi Peserta 2014


Gambar Ilustrasi: Internet
Gambar Ilustrasi: Internet

Hanya sepuluh partai politik yang lulus verivikasi oleh KPU. Kesepuluh partai politik ini akan bertarung dalam Pemilihan Umum tahun 2014 nanti. Pengumuman ini dilakukan oleh KPU pada hari Selasa 8 Januari 2013 dini hari. Dari kesepuluh partai tersebut hanya terdapat satu partai muda (baru) yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem), kemudian 9 partai lainnya ialah partai yang pernah bertarung di pemilu sebelumnmya. Diantaranya ialah dua kakaknya ( partai yang terbentuk dan baru mengikuti satu kali pemilu-2009) Partai Hanura dan Gerindra. Kemudian kakaknya lagi yakni Partai Demokrat, setelah itu pada hitungan mundur selanjutnya ialah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan PDI-P, selanjutnya Si Sulung yakni Partai Golkar dan PPP.

Beragam tanggapan yang datang mengenai penetapan partai-partai baru peserta pemilu untuk tahun 2014 ini. Ada yang protes namun tampaknya lebih banyak yang setuju. Ya.. tampaknya rakyat sendiri sudah bosan dengan banyaknya partai peserta pemilu.

Kami yakin alasannya bukanlah bingung dengan banyaknya pilihan namun kesal dengan maksud dan tujuan mereka. Apa yang dicari oleh orang-orang yang berlomba-lomba mendirikan partai politik? Entah apa yang diperjuangkan, benarkah karena memperjuangkan kepentingan rakyat?

Sunday, January 6, 2013

Hanung Bra & Filemnya




Hanung Bra Mantyo & Filem Barunya
Gambar Ilustrasi : Internet
Tampaknya rakyat di republik ini sedang berada dalam tahap pencucian otak, levelnya sudah high. Kenapa kami menyebutnya demikian?
Dalam waktu beberapa tahun ini sudah banyak filem-filem yang bertemakan percintaan yang berlatar perbedaan keyakinan. Tak perlu kita absen satu persatu filemnya, karena saya tak ingin pembaca sekalian menjadi terpancing minatnya untuk mencari dan akhirnya menonton filem-filem masonik ini.
Namun adalah satu filem garapan salah seorang sutradara yang katanya sutradara terhebat, terpintar, dan sutradara ther-lha-lhu..
Hanung Bra dengan Para PemainnyaGambar Ilustrasi : Internet
Hanung Bra Mantyo, tentu kita tidak asing dengan nama itu. Salah seorang sutradara muda Indonesia yang Sangat Ther-Kenal di republik ini.
Adalah filem terbarunya yang berjudul Cinta Tapi Beda. Ada apa dengan filem terbaru dari Hanung Bra ini? salah seorang kawan kami yang sangat sinis dengan kelakuan dari Mr. Bra ini berujar “Biasalah kawan, dia hendak mencari perhatian (sensasi). Dengan terus dan terus membuat filem yang dipermasalahkan oleh orang-orang, akan mengokohkan dirinya sebagai sutradara besar. Semakin banyak orang yang menghujatnya, akan semakin baik baginya..”
Kamipun heran, kenapa kok lebih baik bagi hanung menjadi kontroversi, bukankah dengan begitu dia akan semakin dibenci dan dihujat?

Saturday, January 5, 2013

Konspirasi Melawan Syari'at


Duduk menyamping seperti ini memang tidak boleh,
karena perempuan yang dibonceng memakain pakaian
yang tak pantas. Betis dan pahanya terlihat dengan jelas.
Terang-terangan mengundang birahi laki-laki normal.
Sumber Ilustrasi: Internet


Beberapa hari ini sebagian media sempat menyoroti perihal keputusan Pemerintah Kabupaten Lhokseumawe di Aceh yang mengeluarkan keputusan melarang perempuan duduk mengangkang di atas motor di jok penumpang. Keputusan ini diambil karena melihat keadaan yang telah dinilai sangat mengkhawatirkan dimana banyak anak muda perempuan yang duduk mengangkang di atas motor dengan celana yang sempit, serta dengan posisi yang mengapit kawan di muka.
Keputusan ini mendapat sorotan di Jakarta terutama oleh beberapa lembaga, apakah itu lembaga pemerintah ataupun swasta, lembaga penelitian ataupun  LSM, serta terutama sekali ialah Media yang Telah Dikuasai oleh Kaum Liberal. Kebanyakan dari mereka menilai kebijakan ini sebagai suatu kebijakan “yang bodoh”. 
Kenapa demikian?
Karena menurut penelitian yang mereka (orang-orang Jakarta yang menentang) lakukan dengan menggunakan segenap metode dan teknik yang telah mereka pelajari pada disiplin ilmu yang mereka kuasai. Di dapatlah hasil bahwa keputusan dari Pemkab Lhokseumawe merupakan keputusan yang keliru dan pandir. 
Kenapa demikian?
Menurut orang-orang hebhat ini duduk mengangkang jauh lebih aman bagi penumpang sepeda motor jika dibandingkan dengan duduk menyamping. Hal ini karena pengemudi lebih mudah menjaga keseimbangan, penumpang tidak cepat lelah,  keselamatan lebih terjaga, dan lain sebagainya.  Begitulah pendapat mereka, pendapat mereka serupa itu beredar dengan luas di berbagai media di republik ini, baik cetak maupun yang elektronik.
Namun benarkah demikian?
Maaf sebelumnya kami ucapkan, telah lama berlaku di masyarakat kami, terutama di masyarakat yang Hukum Adat dan Hukum Agamanya telah berpadu dengan Syari’at Islam. Telah berlaku semenjak dahulu di negeri kami ini bahwa ada norma atau aturan tak tertulis yang selalu dipatuhi bahwa jika seorang perempuan dibonceng di atas motor, maka dia harus duduk menyamping. Tidak peduli apakah dia dibonceng oleh lelaki atau perempuan, namun dia wajib duduk menyamping.
Perempuan-perempuan yang duduk mengangkang biasanya kalau tidak anak-anak yang masih kecil dan belum pandai menjaga keseimbangan atau mereka ialah para perempuan yang tidak jelas asal usulnya, tidak baik akhlaknya, dan tidak benar kehidupan yang dijalaninya . Begitulah yang tersurat dalam Norma Adat kami.

Friday, January 4, 2013

Hidup Menenggang Rasa



Ilustrasi gambar: Internet
Sudah lama hati ini berada dalam kegundahan. Merasa sedih melihat kehidupan orang masa sekarang. Rasa malu dan tenggang manenggang sudah tak ada. Kebanyakan orang sekarang lebih suka memikirkan diri mereka sendiri, tak pernah memperdulikan perasaan orang lain. Tidak di sini ,tidak juga di sana, sama saja keadaannya. Sering terucap dilisan ku awak se nan manenggang urang, urang lain ndak ado nan manenggang awak do. (Kita saja yang mempertimbangkan perasaan orang lain. Sedangkan orang lain tidak-egois)

Begitulah keadaan sebenarnya, jika dikatakan, kalau beberapa orang yang masih berusaha hidup layaknya orang Timur (Tradisional), berusaha mementingkan raso jo pareso. Maka orang tersebut akan dicemooh, mereka beralasan selama apa yang kita lakukan tidak bertentangan dengan agama tak ada perlunya kita takut. Benarkah tidak ada pertentangan dengan nilai agama kita? Agama Islam?

Sesungguhnya hal tersebut hanya keluar dari mulut orang-orang yang rendah pengetahuan agamanya, dangkal pemahamannya terhadap agama, adat, dan kehidupan ini. benarkah agama kita sama sekali tidak mementingkan nilai-nilai semacam itu? nilai raso jo pareso?

Tuesday, January 1, 2013

Apa bedanya..?

Apa ada perbedaan hari sekarang dengan hari yang kemarin atau kemarinnya lagi?

Perbedaan yang mendasar maksudnya, segala peristiwa yang kita lalui dan alami tentunya berbeda dengan hari-hari yang lalu.

Maaf kalau kami terlalu panjang membahas masalah ini. Namun baiknya kita simak salah satu kisah rekaan dari salah satu blog yang barusan saya baca.

Silahkan di simak:


Pagi ini kami mendapat telpon dari seorang kawan. Suaranya meninggi dan ada keluhan padanya ” Ada apa engku..?” tanya kami.
“Ah.. ampuuun.. pasai* saya dibuatnya engku. Semua orang membicarakannya, dimana-mana, hingga ke sudut-sudut rumah. Saya hendak mempercepat keberangkatan engku, saya kira kalau pulang dapat menenangkan hati. Tapi, di kampung orang belagak sok ke kota-kotaan. Sungguh memalukan para inlander** ini..” Keluhnya dari seberang sana.
Kami hanya terdiam, memang benar. Beginilah nasib yang harus ditanggung kalau kita sudah melepaskan keawaman kita. Cara kita memandang, cara kita memaknai, cara kita memahami, cara kita menafsirkan segala sesuatu (fenomena) yang terjadi tentunya berbeda dengan kebanyakan orang-orang (Orang Awam). Orang banyak (awam) hanya memandang, lahir dan membaca yang tersurat, tergesa-gesa dalam memutuskan segala sesuatu tanpa didasari oleh usul-periksa terlebih dahulu. Sedangkan orang-orang yang telah arif dalam memandang setiap kejadian (fenomena) juga memandang yang bathin, mencari yang tersirat, serta menelaah, menyidiki, dan memeriksa betul-betul setiap kejadian (fenomena) dan keterangan (informasi) yang terdapat di dalamnya.
Gambar Ilustrasi: Internet
Gambar Ilustrasi: Internet
Kamipun berusaha menenangkannya “Cobalah untuk bersabar engku, memang makan hati kita dibuatnya. Banyak orang-orang pandir di sekitar kita. Ikut-ikutan kata orang, mengangguk-angguk kepada pendapat orang, serta mengamini pendapat orang banyak. Mata mereka masih tertutup dan ada tabir pada hati mereka, kita seharusnya kasihan engku. Walau terkadang menengok sikap dan perilaku mereka membuat kita gemas..” ujar kami padanya.
Dia terdiam sejenak, mengatur nafas dan kembali meluahkan isi hatinya “Benar kawan ku yang baik, tapi inlander-inlander di Pusat sana setiap hari kerjanya memperbodoh rakyat kita. Melihat gaya mereka saya sudah muak saya engku, orang kampung kita yang pandir-pandir ini mengamini segala yang datang dari pusat. Cobalah engku tengok, manakah ada anak gadis Minang sekarang yang memakai baju kurung ketika keluar rumah. Semuanya telah berubah menajadi Lonte. Keluar malam merupakan sesuatu yang biasa di kampung kita pada masa sekarang. Tidak hanya bagi anak bujang akan tetapi juga bagi anak gadis. Apa yang menjadi trend di Pusat, di sinipun begitu. Orang merayakan “The New Dummy Day” orang kampung kita yang pandir-pandir inipun ikut merayakannya. Mereka hanyut dalam kepandiran, sedangkan kita terkucilkan di dunia yang tengah sekarat ini..