Sunday, January 6, 2013

Hanung Bra & Filemnya




Hanung Bra Mantyo & Filem Barunya
Gambar Ilustrasi : Internet
Tampaknya rakyat di republik ini sedang berada dalam tahap pencucian otak, levelnya sudah high. Kenapa kami menyebutnya demikian?
Dalam waktu beberapa tahun ini sudah banyak filem-filem yang bertemakan percintaan yang berlatar perbedaan keyakinan. Tak perlu kita absen satu persatu filemnya, karena saya tak ingin pembaca sekalian menjadi terpancing minatnya untuk mencari dan akhirnya menonton filem-filem masonik ini.
Namun adalah satu filem garapan salah seorang sutradara yang katanya sutradara terhebat, terpintar, dan sutradara ther-lha-lhu..
Hanung Bra dengan Para PemainnyaGambar Ilustrasi : Internet
Hanung Bra Mantyo, tentu kita tidak asing dengan nama itu. Salah seorang sutradara muda Indonesia yang Sangat Ther-Kenal di republik ini.
Adalah filem terbarunya yang berjudul Cinta Tapi Beda. Ada apa dengan filem terbaru dari Hanung Bra ini? salah seorang kawan kami yang sangat sinis dengan kelakuan dari Mr. Bra ini berujar “Biasalah kawan, dia hendak mencari perhatian (sensasi). Dengan terus dan terus membuat filem yang dipermasalahkan oleh orang-orang, akan mengokohkan dirinya sebagai sutradara besar. Semakin banyak orang yang menghujatnya, akan semakin baik baginya..”
Kamipun heran, kenapa kok lebih baik bagi hanung menjadi kontroversi, bukankah dengan begitu dia akan semakin dibenci dan dihujat?


Gambar Ilustrasi : Internet
Kawan kami ini hanya tersenyum mendengar pertanyaan bodoh kami “Karena dengan menjadi kontroversi, karya-karyanya telah mendapat promosi gratis. Dan dalam pandangan banyak orang yang mengaku intelek di sana, jika suatu karya kita menjadi polemik, kontroversi, dan akhirnya ditarik peredarannya. Maka itu suatu pertanda karya kita sangat tinggi mutunya jika dilihat dari sisi keilmuan. Makanya Si Bra ini tenang-tenang saja, dia malah senang dan suka..”
“Kalau begitu kanapa dia masih dapat bertahan” tanya kami
Dengan tersenyum mengejek kawan kami ini menjawab “Karena ada yang membantunya di belakang, Si Bra ini bukanlah aktor utama. Ada orang lain yang mengonsep. Orang-orang ini sangat suka sekali bermain kucing-kucingan, mereka tak suka publisitas. Biar orang lain saja yang mendapat pujian asalkan ide dan konsep berasal dari mereka. Para pengecut yang berlindung dibalik kebuasan media..”
Kami menjadi bingung sendiri dengan jawaban dengan kawan kami ini. Untuk bertanya lebih lanjut kami segan. Ya sudah, yang penting filem terbaru Si Bra ini sangat menyakitkan bagi kami orang Minang. Betapakan tidak, dalam filem tersebut tokoh utama perempuannya ialah perempuan asal Padang yang beragama katholik.
Salah satu bentuk Bra
Gambar Ilustrasi : Internet
Ketika diprotes “Hey..Bra..! Kurang aja wa ang, lamak se ang kicek an ado padusi kami nan baragamo Katolik. Sado urang Minang ko baragamo Islam di ang mah. Kalau lai nan baragamo salain Islam, mako paja kalera tu ndak buliah dipanggia jo disabuik sabagai urang Minang lai doh. Lai Managrati Ang tu!! Jan asal buek se Ang, den dangkang kapalo ang isino kumuah-kumuah se sado alahe..”
The translation is ; Hey.. Kutang..! Lo jangan gitu donk, enak aje lo bilang cewek Padang ada yang beragama Katolik. Semua orang Minang itu beragama Islam, tau nga’ lo? Kalaupun ada yang beragama selain Islam, maka dia nga’ boleh lagi ngaku and dipanggi dengan sebutan Minang. Lo ngarti kagak sich..? Jangan asal dong Bra.. tampaknya otak lo perlu dibersihin sama cahaya Syari’at. Sudah kronis racun Masonik manjalar di otak lo..”
Si Bra memang telah memberikan tanggapan, jawabannya ialah “ Dia cuma bilang kalau perempuan itu berasal dari Padang bukan Minang. Kan tidak semua perempuan Padang itu beragama Islam?”
Hehe.. benar. Hal ini mengingatkan kami tatkala filem Si Bra yang dahulu yang berjudul “Perempuan Berkalung Sorban” juga menuai kontro versi. Apa jawabannya tatkala dicerca perihal ucapan salah seorang Kyai dalam filemnya tersebut ?
Sebagai masker, Fungsi lain dari Bra
Gambar Ilustrasi : Internet
Begini jawaba si Bra kepada salah seorang wartawan yang menanyainya “ Itukan ucapan Kyai, bukan ucapan Agama. Belum tentukan ucapan Kyai itu sesuai dengan Hukum Agama..?” begitulah kira-kira dialognya, karena sudah lama jadi kami agak lupa.
Sebagai Timbangan, Fungsi Lain dari Bra
Gambar Ilustrasi : Internet
Nah, samakan jawaban dari si Bra ini. Lalu apa pendapat kawan kami ini?
Ini pendapatnya perihal jawaban si Bra “Haha.. ya benar, logikanya masuk akal dan tak ada yang salah. Hanya saja kawan ada beberapa catatan;
1. Pertama, Semua orang Minang dipanggil dengan sebutan Orang Padang atau Si Padang oleh orang Non Minang yang ada di Luar Minangkabau.
2. Dengan begitu pandangan bahwa Padang ialah Minang dan Minang ialah Padang sudah sangat melekat sekali oleh orang-orang Non Minang.
3. Para penonton berasal dari beragam kalangan, terutama dari beragam latar belakang pendidikan dan intelektual. Si Bra tahu tak, kalau yang dapat berfikir dengan logika seperti itu hanya orang-orang tertentu dengan tingkat pendidikan dan intelektual tertentu pula.
4. Dia hendak menjadikan perkara yang sumbang menjadi lazim di tengah-tengah masyarakat kita. Setelah ini mungkin dia akan membuat filem tentang “MURTADIN” asal Minangkabau.
Salah seorang perempuan Indonesia yang
memakai Bra. Sungguh nikmat sekali
Menjadi Bra..
Gambar Ilustrasi : Internet
Bagaimana kawan, dia (Si Bra) punya tujuan yang hendak dicapainya dalam filem ini. jadi saya mohon, kita orang Minang dan orang Islam agar lebih cerdas dalam menghadapi ini semua” terang kawan kami kepada kami.
Benar sekali, bahwa dampak yang diakibatkan sebuah filem sangatlah besar. Akan selalu diingat orang dan dikenang oleh orang. Akan mempengaruhi pola fikir mereka, cara mereka memandang dan menyikapi segala sesuatu. Sungguh sangat parah dan berbahaya sekali dampak yang diakibatkan sebuah flem. Sayang sekali sebagian besar dari kita saat ini hanyalah sekadar menonton saja, tidak pandai mengkritis dan memilah-milah apa yang hendak di tonton.
Setidaknya kita semakin faham akan siapa si Hanung Bra Mantyo ini, apa tujuan yang hendak dicapainya, dan seperti apa akhlak dan tabi’atnya. Sesungguhnya setan yang paling berbahaya bukan dalam wujud makhluk halus, melainkan dalam wujud manusia..




No comments:

Post a Comment