Thursday, December 12, 2013

Fitnahan terhadap Jihad

Sumber Gambar: http://ahyanarif.com/2013/01/13/bahaya-ghibah-dan-fitnah//membongkar-penipuan-bioenergicenter-isinya-fitnahSumber Gambar:http://ahyanarif.com/2013/01/13/bahaya-ghibah-dan-fitnah//membongkar-penipuan-bioenergicenter-isinya-fitnah
Hampir setiap masa dalam bilangan tahun umat Islam selalu terjadi fitnahan terhadap diri umat Islam itu sendiri. Tidak hanya umat Islam yang difitnah bahkan nabi dan agama Islam itu sendiri difitnah oleh orang-orang Munafiq dan Kafir.

“Muhammad itu tukang Sihir..!” fitnah mereka terhadap nabi kita tatkala beliau masih hidup.

Atau selepas kepergian nabi Muhammad dikatakan kalau nabi kita itu memiliki penyakit ayan. Sedangkan pada masa sekarang orang-orang kafir ini memfitnah nabi kita dengan fitnahan “Pedofilia” karena menikahi Siti Aisyah yang masih belia.

Sedangkan kepada agama kita, dikatakan bahwa agama kita merupakan agama sempalan dari agama Yahudi dan Nasrani. Hal ini mengingat karena terdapat beberapa kemiripan antara secuil ajaran Islam dengan ajaran pada kedua agama tersebut.

Yang paling celakanya umat Islampun mengamini dengan mengakui bahwa agama Yahudi, Nasrani, dan Islam merupakan agama monoteisme yang berasal dari satu nenek moyang yakni Ibrahim. Nabi Allah yang satu ini dijuluki oleh Bapak Monoteisme. Ibaratkan tiga bersaudara maka Yahudi si Sulung, Nasrani si Tengah, dan Islam si Bungsu.

Padahal telah disebutkan dalam Al Qur’an bahwa kedua agama tersebut telah diselewengkan oleh para pengikutnya. Arti kata ajaran agama yang mereka amalkan sekarang sudah tidak murni atau asli seperti yang diturunkan kepada Nabi Musa dan Nabi Isa.

Satu hal yang paling mendasar yang selama ini kita abaikan ialah Nabi Ibrahim bukanlah asal-muasal agama kita Islam melainkan langsung bersumber dari Allah. Allah menurunkan wahyu melalui perantaraan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Tidakkah engku dan encik mengaji ke surau dahulunya..?


Sumber Gambar: http://almanar.co.id/kumpulan-doa/doa-berlindung-dari-fitnah.htmlSumber Gambar: http://almanar.co.id/kumpulan-doa/doa-berlindung-dari-fitnah.html
Kemudian umat Islam yang pergi berjihad di medan perangpun dikatakan sebagai teroris atau menyebarkan Islam dengan pedang. Sungguh keji mereka itu..

Dan sekarang kita umat Islam di Minangkabau menghadapi fitnahan pula. Mereka kata bahwa perjuangan kita ini merupakan konspirasi dari salah satu pengusaha di Sumatera Barat. Bahwa saudara-saudara kita yang pergi berdemo ialah orang-orang upahan karena sebungkus nasi. Sungguh keji dan licik fitnahan mereka itu.

Telah banyak kesaksian perihal demo Kamis 24 Muharam yang silam. Bahkan salah seorang pendemo menghitung-hitung antara pendapatannya sehari bekerja di rantau ditambah dengan biaya perjalan bolak-balik ke Padang serta belanja selama di Padang ialah di atas dua juta dalam sehari. Sedangkan dia tidak mendapat apa-apa, tak ada upah sama sekali yang diterima.

Sebungkus nasi, ini sungguh licik. Apakah karena engku-engku yang pergi baralek di kampung disuguhi sejamba nasi ketika acara berlangsung maka dikatakan bahwa engku-engku itu pergi baralek karena mengharapkan makan lamak?

Apakah karena soerang mubalig pergi memberikan ceramah ke surau-surau lalu diberi uang sebagai tanda basa-basi maka dikatakan bahwa mubalig itu pergi berdakwah karena mengharapkan uang?[1] Apakah karena engku-engku dalam bergotong-royong di kampung mendapatkan suguhan makan tengah hari dari amai-amai di kampung tersebut maka dikatakan kalau engku-engku tersebut pergi bergotong-royong karena mengharapkan makan tengah hari? Tidak Ikhlas?

Manalah mungkin sampai hati kita melepas itik dunsanak-dunsanak kita itu. Tak diberi minum dipanasnya hari, tak diberi makan selepas penat berjalan. Dimanakah basa-basi itu?

Dan hal ini betul-betul dimanfaatkan oleh Kaum Munafiqun Sang Ahli Fitnah…

Na’uzubillah..

[1] Walau banyak mubalik-mubalig agama Islam pada masa sekarang berperilaku demikian (mengharapkan imbalan) bukan berarti begitulah semestinya tabi’at para mubalig penyiar Islam. Hal tersebut sama sekali tidak dibenarkan dalam Islam. Mubalig-mubalig serupa itu mesti dihentikan kalau tak dapat dibasmi karena dapat merusak cintra dari agama Islam itu sendiri dihadapan penganutnya.

No comments:

Post a Comment