Sunday, September 11, 2016

Pemurtadan di Minangakabau (Bag.6)

Masjid dengan Arsitektur Minangkabau Sumber: http://manggopohalamsaiyo.blogspot.com/2011/01/adat-basandi-syara-syara-basandi.html
Masjid dengan Arsitektur Minangkabau. Sumber Berpadunya Antara Adat & Syara’
Terdapat beberapa golongan yang ikut membantu mempelancar jalannya kristenisasi (pengkafiran) orang Minangakabau. Pertama ialah kelompok Ateis Minang (termasuk kelompok asuhan Jusfiq Hadjar[1]) yang menggerakkan kelompok ini dari Negeri Belanda. Kemudian ada pula kelompok SEPILIS yang semakin banyak jumlahnya di kalangan anak bujang jo gadih di Minangkabau ini. Yang ketiga ialah kelompok yang bersembunyi dibalik nama Islam. Kelompok ketiga ini mempertentangkan adat dengan agama sembari mengatakan Adat Minangkabau itu jahiliyah dan bertentangan dengan syari’at.
Ketiga kelompok ini sama-sama berusaha menjauhkan orang Minangkabau dari adat dan Islam. Engku dan encik pastilah heran dengan pernyataan kami tersebut “Manapula?! Bukankah kelompok yang ketiga hendak menegakkan syari’at?!” hardik engku dan encik kepada kami.

Sumber Gambar: http://www.sodahead.com/united-states/list-your-reasons-why-progressiveliberalism-is-bad-for-the-united-states-of-america/question-1420479/?link=ibaf&q=&imgurl=http://images.sodahead.com/polls/001420479/liberalism_mental_disorder_xlarge_xlarge.jpeg
Sumber Gambar: Disini
Marilah kita tengok dahulu, engku dan encik pastilah bersesuaian dengan kami dengan kelompok pertama dimana mereka menghujat agama dan adat, lebih mengutamakan akal (logika) mereka. Menafikan pengalaman-pengalaman bathin (spiritual), hanya mempercayai dan membaca yang tampak saja, serta berperilaku kasar (radikal). Kata orang “intelek” mereka menyandarkan pemahaman mereka kepada “Falsafah Matrelialisme” Selalu berteriak-teriak kebebasan berpendapat, hak-hak minoritas, tirani mayoritas, kemapanan, Ekstrimis Islam (padahal mereka juga ekstrimis) dan lain sebagainya. Mereka suka sekali memperolok-olok agama, menjadikan bahan candaan dan tertawaan.
Begitu juga dengan kelompok yang kedua dimana mereka juga menghujat adat dan agama. Mengatakan agama dan adat mesti dirobah dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Toleransi dan kebebasan tak henti-hentinya mengucur dari mulut mereka yang beracun. Selalu berfikir dengan berlandaskan kepada materi.
Anti Islam Gambar: Internet
Anti Islam
Gambar: Internet
“Kemajuan ialah Kekayaan (PAD)” pendapat mereka
Kebanyakan dari SEPILIS ini ialah golongan terdidik hasil pendidikan sekuler seperti akademisi, birokrat, pengusaha, aktivis organisasi, dan lain sebagainya. Ideologi ini menyebar di kalangan masyarakat perkotaan dan dari status sosial menengah ke atas. Menyukai gaya hidup kosmopolitan, glamour, dan hedonis. Tidak suka dibatasi dalam kehidupan dan menyukai kebebasan dan Gaya Hidup Barat.
Sedangkan dengan kelompok yang ketiga tidak begitu mengemuka pada masa sekarang. Sebenarnya keberadaan kelompok ini kami ragukan pula, sebab sepak terjang mereka hanya sebatas pada “Dunia Maya (internet)”. Kalaupun ada di ranah kehidupan nyata, orang-orang ini menyuara hanya sebatas “Ota di Lapau” yang kebanyakan di dominasi oleh para perantau yang telah lama meninggalkan kampung. Orang-orang yang terlibat menyuarakan pendapat dengan mengambing-hitamkan Islam ialah orang-orang dengan akun fiktif, hanya beberapa yang asli. Sebagian besar dari keberadaan mereka tak dapat dipertanggung jawab.
Oleh karena itu kami semakin curiga, mereka ini ialah Agen-agen Zionis yang bertugas memecah belah umat Islam. Gaya lama dipakai yakni DEVIDE ET IMPERA (Adu Domba). Tampak sekali dari berbagai pendapat (argumentasi) yang mereka kemukakan sangat lemah apabila dilihat dari sudut pandang manampun apakah itu dari sudut pandang adat maupun Islam.
Christiaan Snouck Hurgronje ialah orang yang berjasa dalam peletak dasar kebiijakan Belanda dalam menghadapi Umat Islam yakni dengan memisahkan antra Islam dengan Politik. Persis seperti yang dlakukan oleh para SEPILIS pada masa sekarang. Sumber Gambar: Internet
Christiaan Snouck Hurgronje ialah orang yang berjasa dalam peletak dasar kebiijakan Belanda dalam menghadapi Umat Islam yakni dengan memisahkan antra Islam dengan Politik. Persis seperti yang dlakukan oleh para SEPILIS pada masa sekarang.
Sumber Gambar: Internet
Apakah ada kelompok yang lain? Kami yakin masih ada, hanya saja kami belum mengetahuinya. Berkenankah engku dan encik membantu kami?
Tujuan Utama dari ketiga kelompok ini ialah:
  1. Memecah-belah orang Minangkabau yang Beragama Islam.
  2. Membuat mereka ragu kepada agama atau kepada adat mereka. Ragu kepada kedua-duanya (adat&agama) justeru lebih baik.
  3. Buat mereka membenci salah satu dari keduanya (agama atau adat).
  4. Pertebal kebencian tersebut, bahkan kalau dapat sampai mengarah kepada radikalisme.
  5. Buat mereka putus asa, kehilangan harapan, dan kehilangan kepada kepercayaan.
  6. Susupi mereka dengan ideologi dan agama baru.
  7. Kemudian perkenalkan mereka kepada keyakinan baru tersebut.
  8. Murtadkan mereka,..
Engku pastilah berkata kami dusta, cobalah kami ceritakan suatu kisah. terdapat sepasang suami-isteri yang merupakan Bekas Orang Minang dahulunya. Dahulunya mereka berkampung di Minangakabu, si suami berasal dari Nagari Si*ung*ang sedangkan si isteri berasal dari Nagari Ma*in*au. Tatkala ditanya kenapa dia sampai pindah agama? Si isteri menjawab karena kebenciannya kepada salah satu kejadian yang pernah berlaku di keluarganya.
Salah satu poster dari para Anti-Islam dan Sosialis yang membela Alex-CPNS Dharmasraya yang menghujat Islam di FB Sumber Gambar: Internet
Salah satu poster dari para Anti-Islam dan Sosialis yang membela Alex-CPNS Dharmasraya yang menghujat Islam di FB
Sumber Gambar: Internet
Kisahnya: pernah suatu ketika salah seorang saudara perempuan saya sakit keras sampai dikira hampir mati oleh kedua orang tua saya. Maka bernazarlah ibu saya, apabila saudara saya itu sehat kembali maka ia akan dinikahkan dengan seorang Ustadz. Benar saja, saudara perempuan saya itu sembuh dan kemudian dia hendak dinikahkan dengan seorang Ustadz. Hanya saja ustadz tersebut sudah berisiteri empat. Kedua orang tua saya keras pula hendak menunaikan nazar mereka tersebut. Saya sakit hati sekali dengan kejadian tersebut, tiada berarti kita para perempuan dimata adat dan agama rupanya..
Itu baru salah satu kisah duhai engku dan encik sekalian. Cobalah nyaringkan telinga dan nyalangkan mata engku dan encik di rantau orang sana. Sebab kebanyakan yang murtad ialah orang rantau, walau rantaunya hanya di Padang dan Sekitarnya.
Engku dan encik berhati-hatilah, peganglah kuat-kuat agama dan adat kita. Jika kita dijauhkan dari salah satunya, alamat diri akan celaka, kita tengah digiring masuk perangkap yang telah lama mereka siapkan. Islam dan Adat itu Padu duhai engku dan encik sekalian.
_________________________________
Catatan Kaki:
[1] Mengaku bergelar Sutan Maradjo Lelo padahal semenjak tahun 1963 telah tabang dari Minangkabau dan Indonesia. Lahir pada tahun 1940, pada usia 23 tahun mendapat beasiswa dari Soekarno, Aidit, dan Ketua CC PKI untuk menuntut ilmu ke Eropa Barat, Eropa Timur, dan Soviet serta Cina. Selepas itu tak pulang-pulang karena terjadinya G30S-PKI. Kemudian menikah dengan Marlene van Dorn seorang perempuan Belanda. Mungkin karena telah menikah dilekatkannya sendiri gelar tersebut. SUTAN MARADJO LELO kalau diterjemahkan menjadi Sutan yang Suka Berbuat Sekehendak Hatinya. Untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi:

No comments:

Post a Comment