![]() |
Fikiran merupakan unsur yang paling dominan dalam diri seseorang. Jika fikirannya telah dikuasai, maka seluruh kehidupannya telah dihambakannya kepada yang menguasai.Ilustrasi Gambar: Internet |
Salah seorang aktivis Kontras ketika dimintai pendapatnya oleh media menyikapi kasus pengusiran jemaat gereja di Bogor bulan yang lalu, mengungkapkan bahwa ada kepentingan politik yang terlibat di dalam konflik ini. Hal inilah rupanya selama ini terasa namun begitu sukar untuk diungkapkan. Ya.. kepentingan politik, karena seperti yang kita ketahui, gerakan politik di Indonesia saat ini mengarah pada satu titik, yakni berusaha merubah ideologi negara ini yang semula berazazkan agama (Sila Pertama) menjadi berazas pada sekularisme. Dengan menjadikan Islam sebagai sasaran tembak. Namun mereka selalu berusaha menutupi gerak-gerik mereka dengan mengemukakan alasan gombal yakni “Pancasila” yang selama ini menjadi dasar negara. Lupa mereka tampaknya pada sila pertama.
![]() |
Ingat filem Inception yang dibintangi oleh Leonardo Dicaprio? Sungguh filem ini mengungkapkan segalanya. Gambar Ilustrasi: Internet |
Ujung tombak mereka ialah media, tivi, koran, malaha, filem, lagu, dan lain sebagainya. Setiap jam, setiap hari, kita dirasuki dengan nilai-nilai penuh kebohongan. Tujuannya ialah menyamakan persepsi dalam memandang fenomena sosial, terutama yang berkaitan dengan fanatik, radikal, fundamentalis, atau teroris. Jadi jika dikatakan bahwa orang berjanggut dan berjilbab dalam itu ialah teroris, maka takkan ada lagi yang akan membantahnya.
Sama kiranya ketika kita mendengar seorang
ditangkap karena melakukan tindak pidana pembunuhan. Ketika pertama kali
mendengar tentunya kita beranggapan bahwa si pembunuh ini tentunya bersalah.
Namun setelah kita menyimak lebih
lanjut, mendengarkan alasan kenapa dia sampai hati membunuh. Maka masihkah kita
beranggapan demikian, dia salah?
![]() |
Orang yang teraniaya, tak difahami oleh lingkungan akhirnya terkucilkan dari kehidupan Ilustrasi Gambar: Internet |
Namun tujuan utama dari tulisan ini ialah untuk
membuka mata hati kita, supaya tidak sepenuhnya percaya kepada media. Kritislah
terhadap semua informasi yang disajikan. Jangan terpengaruh terhadap nama besar
dari media yang menyajikan berita tersebut. Karena dalam setiap berita selalu
ada kepentingan, apakah politik maupun ideologi lainnya. Jangan sampai kita
menjadi korban dari orang-orang yang berusaha mengendalikan negara ini. Cobalah
mencari berita dari sumber lain, kemudian bandingkan. Jangan hanya melihat dari
satu sudut pandang saja, karena jika begitu maka berarti kita membiarkan diri
kita diarahkan kepada pendapat atau opini yang telah dirancang.
No comments:
Post a Comment