Monday, December 31, 2012

Apa itu tahun baru

Ilustrasi Gambar: Internet
Gajah di pelupuk mata tak kelihatan
Semut di seberang lautan kelihatan
(Pepatah/ Kearifan Lama orang Timur)


Pepatah perihal gajah tersebut di atas maknanya ialah kesalahan dan kehilafan orang yang tak seberapa terlihat oleh kita. Dicaci, dimaki, dihujat, dipersalahkan, dan lain sebagainya. Sedangkan kesalahan yang kita perbuat dan lebih besar dari kesalahan orang lain tak terlihat oleh kita. Atau lebih tepatnya "tak kita sadari". Memang begitulah fitrah manusia.

Dengan mudah tuduhan taklid, fanatik, radikal, fundamentalis, dan lain sebagainya di lontarkan kepada orang-orang yang berkeinginan untuk hidup dengan Syari'ah.

Dikatakan bahwa orang-orang serupa itu merupakan jenis orang yang suka mengikut-ngikut saja. Menerima begitu saja warisan pemahaman dari orang-orang zaman purba, padahal hidup telah berubah, zaman telah berganti, aturan lama tak lagi sesuai dengan kehidupan masa kini.

Ilustrasi Gambar: Internet
Taklid, mengikuti ajaran (pemahaman, praktek/aplikasi, ritual agama, keyakinan, dll) orang dahulu dengan membabi buta.

Fanatik, orang yang menutup segala kemungkinan atas kebenaran. Hanya pendapat dia dan golongannyalah yang benar. Sedangkan pendapat lain di mata mereka ialah salah tak berguna.

Radikal, orang yang terlalu keras pemahamannya terhadap sesuatu dan bersikap keras pula dalam menyikapinya.

Fundamentalis, orang yang terlalu tekstual dalam memahami suatu ajaran.

Kita dapat saja memiliki pengertian dan pemahaman yang berbeda atas berbagai pengertian di atas. Silahkan saja, kami tidak melarang jika ada yang memiliki pendapat berbeda dari kami.

Orang Bijak berkata "Sesungguhnya kita dapat menilai seseorang dari ucapan dan perbuatannya. Sebab kita tak lebih berharga dari ucapan dan perbuatan yang kita lakukan. Jika mulia ia, maka berarti mulia pulalah tuannya.."

Kalau demikian, maka apabila kita cermati berbagai tuduhan yang dituduhkan kepada salah satu golongan (apakah yang berlatar politik, agama, sosial, budaya, dan lain sebagainya) di negara ini. Maka kita dapat menilai kualitas dari setiap orang. Dengan tanpa rasa malu mereka berbicara sambil menghujat, memfitnah golongan lainnya. Tanpa mereka sadari orang banyak telah dapat menilai sebarapa isi kepala mereka,  bukankah begitu.

Ilustrasi Gambar: Internet
Jika saya dituduh fanatik, maka sebenarnya orang yang menuduh saya lebih fanatik lagi dari saya. Bukankah begitu sidang pembaca sekalian..?

Hal inilah yang kami pandangi saat ini. Orang-orang yang dahulu menuduhkan kepada salah satu golongan dengan tuduhan taklid, fanatik, radikal, fundamentalis, dan lain sebagainya. Dalam kenyataannya pada kehidupan sehari-hari, justeru kepada merekalah sepatutnya kita sematkan panggilan tersebut (taklid, fanatik, radikal, fundamentalis, dan lain sebagainya).

Sidang pembaca sekalian, bolehkah kami bertanya?

Sebenarnya kenapa Tahun Baru ini dirayakan?
Bagaimana sejarah awal mulanya?
Kenapa kita umat Islam kok ikut-ikutan pula merayakannya?
Apa tujuan dari perayaan ini?
Apa maknanya?
Bolehkan tahun baru ini dirayakan dengan mabuk-mabukan, indehoy di hotel bersama lonte atau bersama perempuan yang kita inginkan, hura-hura membuat kerusuhan, dan lain-lain perilaku tak terpuji lainnya?

Bolehkah hal yang demikian?

Sebenarnya masih banyak yang hendak kami tanyakan perihal tahun baru ini, tapi untuk sementara ini, Itu sajalah dahulu..



disalin dengan perubahan seperlunya dari : http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2012/12/31/apa-makna-dari-tahun-baru-itu-sesungguhnya/


No comments:

Post a Comment