![]() |
Ilustrasi gambar: Internet |
Sudah lama hati ini berada dalam kegundahan. Merasa sedih melihat kehidupan orang masa sekarang. Rasa malu dan tenggang manenggang
sudah tak ada. Kebanyakan orang sekarang lebih suka memikirkan diri
mereka sendiri, tak pernah memperdulikan perasaan orang lain. Tidak di
sini ,tidak juga di sana, sama saja keadaannya.
Sering terucap dilisan ku awak se nan manenggang urang, urang lain ndak ado nan manenggang awak do. (Kita saja yang mempertimbangkan perasaan orang lain. Sedangkan orang lain tidak-egois)
Begitulah keadaan sebenarnya, jika dikatakan, kalau beberapa orang yang masih berusaha hidup layaknya orang Timur (Tradisional), berusaha mementingkan raso jo pareso.
Maka orang tersebut akan dicemooh, mereka beralasan selama apa yang kita lakukan
tidak bertentangan dengan agama tak ada perlunya kita takut. Benarkah
tidak ada pertentangan dengan nilai agama kita? Agama Islam?
Sesungguhnya
hal tersebut hanya keluar dari mulut orang-orang yang rendah
pengetahuan agamanya, dangkal pemahamannya terhadap agama, adat, dan
kehidupan ini. benarkah agama kita sama sekali tidak mementingkan
nilai-nilai semacam itu? nilai raso jo pareso?
Sejauh
pengetahuan penulis Islam sangat menjunjung tinggi sikap saling menghargai
dan menghormati orang lain. Ajaran agama Islam sesungguhnya ajaran yang
lebut dan perasa, hanya orang-orang yang berfikir sajalah yang dapat memahami hal tersebut.
Islam
mengajarkan umatnya untuk berzakat, kenapa? karena dengan berzakat kita
dapat mengurangi beban orang lain, membantu mereka dalam mencukupi
kebutuhan hidup yang terkadang kurang untuk diri dan keluarga mereka.
Dengan memberi akan melunakkahn hati dan melembutkan jiwa kita. Hal itu hanya dapat difahami oleh orang yang panjang fikirannya dan dalam perasaannya.
Pernah juga seorang ustadz berceramah di surau. Katanya, ketika membuat samba
semacam gulai, maka banyakkanlah kuahnya. Gunanya ialah untuk dibagikan
dengan jiran-tetangga agak sedikit. Biarlah lauknya sedikit asalkan
kuahnya banyak. Kenapa? karena dengan begitu rasa kekeluargaan dengan
jiran tersebut akan semakin dekat, emosi kita dengan meraka akan
bertautan. Dan sekali lagi, hal tersebut dan melembutkan jiwa, dan
melunakkan hati kita.
Intinya ajaran Islam tidak pernah
mengajarkan umatnya untuk mementingkan diri sendiri, pikirkanlah juga
orang lain. Karena sebaik-baik manusia ialah manusia yang dapat memberi
manfaat bagi orang banyak.
Diubah seperlunya dari: http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2012/02/28/ini-timur-tuan-bukan-barat-2/
No comments:
Post a Comment