![]() |
Gambar Ilustrasi: Internet |
Sudah beberapa pekan ini
tersiar kabar perihal pemerkosaan yang terjadi di beberapa wilayah di republik
ini. Hal yang sama juga terjaid di India di akhir tahun 2012 kemarin, dimana
hal tersebut mendapat perhatian yang cukup luas, tidak hanya di India akan
tetapi juga dunia. Hal ini menyebabkan munculnya gerakan massa yang banyak
dalam memprotes kejadian ini di India.
India selama ini memang
dikenal sebagai negara patriakhis
yang menyepelekan hak-hak kaum perempuan. Bagi sebagian besar keluarga di
negara tersebut kaum perempuan hanya objek, memiliki banyak kewajiban kepada
suami dan keluarga, serta lain sebagainya. Bahkan di salah satu kawasan di
India, kaum perempuannya melakukan poliandri, bukan atas dasar persamaan hak
bagi kaum perempuan melainkan karena ketiadaan perempuan yang cukup pada kawasan tersebut untuk memenuhi hasrat
setiap lelaki. Maka jadilah satu orang perempuan terkadang memiliki dua orang
suami yang masih memiliki hubungan saudara (kakak-adik).
Pada kasus yang terjadi di
republik ini, pemerkosaan terjadi di angkutan umum pada malam hari, atau oleh
anggota keluarga, kerabat dekat, ataupun kenalan. Korban berjatuhan dari
beragam usia dari yang masih kanak-kanak hingga dewasa. Begitu juga dengan
pelakunya yang juga berasal dari beragam usia yakni dari anak-anak hingga
dewasa.
Apa yang tengah terjadi di
negeri ini?
Apa yang terjadi dengan
dunia ini?
![]() |
Gambar Ilustrasi: Internet |
Agama dan adat masyarakat
Timur telah memiliki aturan mengenai hal ini. Mulai dari cara berpakaian,
hubungan antara lelaki dan perempuan, perkara yang patut dan tak patut untuk
dilakukan dalam hubungan bermasyarakat. Serta hukuman bagi yang melanggarpun
telah ditetapkan, hanya saja masyarakat yang mengaku sebagai manusia moderen menganggap segala aturan
itu tidak pantas lagi untuk kehidupan zaman sekarang. Alasan mereka ialah: Aturan zaman batu tidak dapat diterapkan
untuk kehidupan manusia moderen.
Benarkah demikian? Sungguh
suatu pernyataan yang sombong. Kenapa kami katakan demikian?
Adalah suatu pandangan yang
diterima oleh masyarakat secara luas bahwa dunia masa kini merupakan dunia
berperadaban tinggi sedangkan kehidupan orang tua di masa lalu merupakan
kehidupan yang belum berperadaban, belum maju, masih terbelakang. Sehingga hal
ini menimbulkan pandangan bahwa dunia masa lalu ialah dunia yang terkebelakang
dari pada dunia masa kini.
Benarkah demikian?
![]() |
Gambar Ilustrasi: Internet |
Ini merupakan buah dari
peradaban Barat yang teramat sombong. Mengedepankan logica saintifict mereka dalam memandang dan menafsirkan segala
sesuatu, setiap fenomena. Sehingga fikiran mereka terjebak dalam kesombongan
dalam menilai masa lalu. Sehingga orang-orang pandir yang memuja-muja peradaban
Baratpun ikut terperosok. Dunia masa lalu
ialah dunia tak berperadaban..
Fikiran semacam ini
menyebabkan kita menolak dengan penuh kesombongan dan keangkuhan segala aturan,
prinsip, dan pandangan hidup yang berasal dari masa lalu. Menyepelekan dan
memandang rendah dan akibatnya kehancuran dari tatanan masyarakat masa
sekarang.
Memakai jilbab dan menutup aurat ialah kebudayaan padang pasir, aturan
dari masa tak berperadaban, dan mengukung kebebasan perempuan. Benarkah
demikian..?
![]() |
Gambar Ilustrasi: Internet |
Lihatlah hasilnya sekarang?
kalian ialah orang-orang berperadaban dan berpendidikan tinggi, maka kami minta
cobalah kalian pakai logika ilmiah kalian sekarang. Benarkah demikian? Benarkah
kami orang-orang kampung ialah orang tak berperadaban.
Atau kami justeru manusia-manusia klasik dengan pandangan jauh kedepan,
hidup dengan alam dan untuk alam, berkawan dekat dengan alam, saling memberi
dan menjaga. Menghormati dan menjaga kearifan dari masa dahulu, menjadikan
mereka panduan dalam menjalani kehidupan, memperkaya hati dengan hikmah dan
kebijaksanaan yang diambil dari menjalani kehidupan. HIkmah yang didapat dengan
menggunakan kearifan dari orang-orang tua kami.
No comments:
Post a Comment