Sunday, January 13, 2013

Kearifan Lama

Gambar Ilustrasi: Internet

Sudah beberapa pekan ini tersiar kabar perihal pemerkosaan yang terjadi di beberapa wilayah di republik ini. Hal yang sama juga terjaid di India di akhir tahun 2012 kemarin, dimana hal tersebut mendapat perhatian yang cukup luas, tidak hanya di India akan tetapi juga dunia. Hal ini menyebabkan munculnya gerakan massa yang banyak dalam memprotes kejadian ini di India.
India selama ini memang dikenal sebagai negara patriakhis yang menyepelekan hak-hak kaum perempuan. Bagi sebagian besar keluarga di negara tersebut kaum perempuan hanya objek, memiliki banyak kewajiban kepada suami dan keluarga, serta lain sebagainya. Bahkan di salah satu kawasan di India, kaum perempuannya melakukan poliandri, bukan atas dasar persamaan hak bagi kaum perempuan melainkan karena ketiadaan perempuan yang cukup  pada kawasan tersebut untuk memenuhi hasrat setiap lelaki. Maka jadilah satu orang perempuan terkadang memiliki dua orang suami yang masih memiliki hubungan saudara (kakak-adik).
Pada kasus yang terjadi di republik ini, pemerkosaan terjadi di angkutan umum pada malam hari, atau oleh anggota keluarga, kerabat dekat, ataupun kenalan. Korban berjatuhan dari beragam usia dari yang masih kanak-kanak hingga dewasa. Begitu juga dengan pelakunya yang juga berasal dari beragam usia yakni dari anak-anak hingga dewasa.

Apa yang tengah terjadi di negeri ini?
Apa yang terjadi dengan dunia ini?
Gambar Ilustrasi: Internet
Agama dan adat masyarakat Timur telah memiliki aturan mengenai hal ini. Mulai dari cara berpakaian, hubungan antara lelaki dan perempuan, perkara yang patut dan tak patut untuk dilakukan dalam hubungan bermasyarakat. Serta hukuman bagi yang melanggarpun telah ditetapkan, hanya saja masyarakat yang mengaku sebagai manusia moderen menganggap segala aturan itu tidak pantas lagi untuk kehidupan zaman sekarang. Alasan mereka ialah: Aturan zaman batu tidak dapat diterapkan untuk kehidupan manusia moderen.
Benarkah demikian? Sungguh suatu pernyataan yang sombong. Kenapa kami katakan demikian?
Adalah suatu pandangan yang diterima oleh masyarakat secara luas bahwa dunia masa kini merupakan dunia berperadaban tinggi sedangkan kehidupan orang tua di masa lalu merupakan kehidupan yang belum berperadaban, belum maju, masih terbelakang. Sehingga hal ini menimbulkan pandangan bahwa dunia masa lalu ialah dunia yang terkebelakang dari pada dunia masa kini.
Benarkah demikian?
Gambar Ilustrasi: Internet
Ini merupakan buah dari peradaban Barat yang teramat sombong. Mengedepankan logica saintifict mereka dalam memandang dan menafsirkan segala sesuatu, setiap fenomena. Sehingga fikiran mereka terjebak dalam kesombongan dalam menilai masa lalu. Sehingga orang-orang pandir yang memuja-muja peradaban Baratpun ikut terperosok. Dunia masa lalu ialah dunia tak berperadaban..
Fikiran semacam ini menyebabkan kita menolak dengan penuh kesombongan dan keangkuhan segala aturan, prinsip, dan pandangan hidup yang berasal dari masa lalu. Menyepelekan dan memandang rendah dan akibatnya kehancuran dari tatanan masyarakat masa sekarang.
Memakai jilbab dan menutup aurat ialah kebudayaan padang pasir, aturan dari masa tak berperadaban, dan mengukung kebebasan perempuan. Benarkah demikian..?
Gambar Ilustrasi: Internet
Lihatlah hasilnya sekarang? kalian ialah orang-orang berperadaban dan berpendidikan tinggi, maka kami minta cobalah kalian pakai logika ilmiah kalian sekarang. Benarkah demikian? Benarkah kami orang-orang kampung ialah orang tak berperadaban.
Atau kami justeru manusia-manusia klasik dengan pandangan jauh kedepan, hidup dengan alam dan untuk alam, berkawan dekat dengan alam, saling memberi dan menjaga. Menghormati dan menjaga kearifan dari masa dahulu, menjadikan mereka panduan dalam menjalani kehidupan, memperkaya hati dengan hikmah dan kebijaksanaan yang diambil dari menjalani kehidupan. HIkmah yang didapat dengan menggunakan kearifan dari orang-orang tua kami.

No comments:

Post a Comment