![]() |
From West Sumatera to Miss Indonesia Foto: Internet |
Ya.. tuan, harus bersedia “Bertelanjang” dihadapan orang lain. Memperlihatkan aurat.. na’uzubillah.
Banyak tanggapan yang berdatangan dari orang Minangkabau perihal perkara ini. Salah satunya ialah orang tua kita, Inyiak Muchtar Naim, seorang budayawan, akademisi, dan orang tua yang dalam pandangan kami ialah seorang bijak. Beliau telah menulis sebuah surat yang disampaikan melalui milisnya orang Minang yakni RantauNet. Banyak yang mendukung dan menyokong pendapat beliau ini.
Semoga saja, orang kampung kita yang tengah menjadi “Perempuan
Paling Cantik di Republik” ini membacanya. Semoga saja Allah membukakan
hatinya kepada kebenaran. Semoga saja Hidayah Allah ta’ala disampaikan
jua kepadanya hendaknya.
![]() |
Si Cantik Beracun Foto: Internet |
![]() |
Whulandari Herman Foto: http://www.suaraku.com/2013/02/ whulandary-puteri-indonesia-2013.html |
Semoga Allah Ta’ala memberikan kesabaran dan
ketabahan kepada Orang Minangkabau dan Melayu dalam menghadapi cobaan
ini. Amiin ya Allah..
Sebagai bahan pertimbangan bagi kita, Whulan selama ini memang telah sangat serius di dunia modeling. Hal ini dapat dilihat pada rekaman jejak karirnya:
1. The Bes Catwalk Covergirl Aneka Yess 2002
2. Best Model Top Model Indonesia 2002
3. Juara 2 Pemilihan Wajah Femina 2008
4. Juara 1 Asia Top Model 2010 di China
5. Harapan Tiga dan best Catwalk pada Internasional Model of The Year 2010 in Seoul
Dari Sutan Paduko Basa untuk adinda Whulandari Herman:
![]() |
Miss Indonesia 2013 & Miss World Foto: Internet |
Maafkan
kami adinda apabila tidak berkenan dengan apa yang kami sampaikan ini.
Ketahuilah adinda bahwa kita masyarakat Timur, Bangsa Melayu yang
berasal dari Minangkabau memiliki nilai-nilai luhur yang patut kita
jadikan panduan dalam menjalankan kehidupan ini. Hanya orang-orang yang
telah tertutupi hatinya sajalah yang beranggapan berlainan.
Dalam
masyarakat Timur manapun, setiap pribadi pada asalnya merupakan “duta”.
Tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan “duta” dalam kehidupan
bermasyarakat bagi keluarganya. “duta” dalam kehidupan berbangsa bagi
masyarakatnya. “duta” bagi kehidupan antar bangsa bagi bangsanya. Diri
kita merupakan cerminan dari mana kita berasal. Oleh karena itu maka
banyak orang merasa berkepentingan dengan diri kita.
Ada
yang nyinyir hingga kata-kata pedas nan menghujam. Atau ada pula yang
dia tersenyum ataupun menahan merah di muka, atau mungkin ada pula yang
berkata “Terus saja, abaikan kata-kata orang udik itu”. Memanglah
beragam watak seseorang, beragam pula cara ia menyampaikan apa yang
terasa.
Jangan dinda berburuk sangka kepada oran yang
terlongsong kasar. Sebab kami yakin tak ada maksud di hati mereka. Itu
semua karena mereka sayang akan dinda.
Nasehat orang
tua-tua di kampung kepada kami tatkala kami hendak berangkat ke rantau
orang “Buyuang.. dimanapun kamu berada, yang surau jangan kamu jauhi.
Dekatilah.. Insya Allah hidup mu akan selamat..”
Kutipan Surat Inyiak Muchtar Naim kepada Whulandari Herman:
Whulandari, puteri kami tersayang,
![]() |
Dr. Muchtar Naim Foto: Internet |
Kami sekaligus juga mengingatkan, kalau sampai
Whulan terpilih nanti untuk maju bersaing dalam memilihan Miss Universe,
Whulan ingatlah bahwa kita ini orang Minang/Melayu yang beragama Islam,
yang kita dalam hidup ini diikat oleh aturan adat dan agama yang
berlaku untuk semua kita.
Whulan sebagai puteri
kesayangan kami tentu tidak akan lupa menjaga martabat agama, adat dan
bangsa dengan memperhatikan mana yang boleh mana yang tidak boleh
dilakukan dalam aturan berpakaian dan memperagakan diri dalam kondisi
dan situasi apapun, termasuk dalam peragaan tubuh dan busana dalam
pertandingan Miss Universe itu.
Masyarakat dunia manapun,
dan di manapun, juga tahu tentang budaya etika dan etiket kita sebagai
warga Muslim dan Muslimah. Kalau Whulan tampil dengan memperhatikan
etika dan etiket sebagai muslimah, dunia tentu akan ikut menghargai.
Tetapi jika Panitia Miss Universe mewajibkan Whulan untuk harus
berbuka-bukaan yang jelas-jelas melanggar adat, agama dan budaya kita,
relakanlah bahwa Whulan tidak akan melakukannya, karena bagi Whulan dan
kita semua mengikuti suruhan agama, adat dan budaya bangsa di atas dari semua-semua.
Sekali
lagi, Whulan, kami dan kita semua bangga dengan Whulan yang diberi oleh
Allah kecantikan wajah dan tubuh Whulan yang kita semua mensyukuri.
Akan
bagus sekali kalau Whulan juga menyampaikan perasaan hati yang mendalam
melalui Rantau Net ini agar diikuti dan diketahui oleh semua kita.
Atas
nama kita semua, saya, Mochtar Naim, umur 80 tahun, menyampaikan salam
dan sekaligus taushiyah kepada Whulan, puteri tersayang kami semua.
MN 05/02/13
dimuat di: http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/02/09/jangan-sampai-tongkat-membawa-rebah/
No comments:
Post a Comment